Rabu, 28 September 2016

Sejarah idul adha

Sejarah Idul Adha Hari Raya Qurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

 SEJARAH ISLAM
Blog Khusus Doa - Pada artikel ini kami akan berbagi sejarah singkat hari raya idul adha atau sejarah hari raya qurban secara singkat dan jelas. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa idul adha merupakan hari besar islam, dimana pada hari tersebut seluruh umat muslim memperingati dengan berqurban. Hari raya qurban (idul adha) diperingati persis 70 hari setelah perayaan hari raya idul fitri atau tepatnya pada tanggal 10 dzulhijjah. Pada hari raya idul adha, kaum muslimin diseluruh penjuru dunia dianjurkan melakukan sholat sunah dua raka'at. Selain sholat dua raka'at juga dianjurkan untuk menyembelih binatang qurban bagi yang mampu.

(Pelajari juga: Niat Sholat Idul Adha dan Tata Caranya Lengkap)

Lantas, bagaimana sejarah awal mula hari raya qurban idul adha? Berikut kami share secara singkat sejarha idul adha yang dirangkum dari berbagai sumber.


Sejarah Qurban berawal ketika Nabi Ibrahim as mengalami mimpi yang terjadi secara berturut-turut. Dalam mimpi tersebut, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putera kesayangannya, Ismail. Ismail merupakan putera semata wayang dari Nabi Ibrahim yang sangat disayangi serta ditunggu selama bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Hati Ibrahim sangat gundah gulana memikirkan mimpi yang telah dialaminya tersebut. Ismail adalah sosok anak yang penurut, patuh kepada orangtua dan perintah Allah. Selain itu, Ismail juga merupakan anak yang ceria dan memiliki pemikiran yang cerdas.

Saat itu, Ismail sudah diangkat menjadi seorang nabi dan berumur sekitar 13 tahun. Nabi Ibrahim tidak dapat berbuat apa-apa karena itu merupakan perintah dari Allah SWT. Lalu, datanglah ia menemui Ismail untuk menyampaikan perintah Allah bahwa Ia harus menyembelih anaknya tersebut. Akan tetapi di luar dugaan, ternyata Ismail justru mengamini perintah dalam mimpi ayahnya tersebut. Dirinya tidak merasa takut atau marah kepada ayah kandungnya. Hal tersebut dikarenakan mimpi itu merupakan wahyu dari Allah SWT.

Mendengar jawaban dari anaknya tersebut membuat Ibrahim terkejut. Ia tidak menyangka anak kesayangannya itu begitu ikhlas untuk menerima perintah dari Allah SWT. Akan tetapi, perintah tersebut bukanlah hal yang mudah bagi Ibrahim. Itu dikarenakan setan terus menggoda dirinya agar membatalkan perintah itu. Namun, usaha yang dilakukan oleh setan itu gagal, ia tidak berhasil menggoda Ibrahim. Begitu pula yang terjadi ketika setan menggoda Ismail, mereka juga mengalami kegagalan. Tidak ingin menyerah, setan kemudian menggoda isteri Nabi Ibrahim akan tetapi usaha tersebut pun tetap tidak berhasil.
Pada hari H, yakni tanggal 10 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah tersebut. Agar Ismail tidak merasakan sakit ketika disembelih, Ibrahim mempersiapkan pedang yang diasah dengan sangat tajam. Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, setan terus menggoda Ibrahim dan Ismail untuk membatalkan perintah Allah tersebut. Setan menggoda nabi Ismail dengan mengatakan bahwa nabi Ibrahim hanya membawa ia untuk dibunuh. Namun, mengingat nabi Ismail sudah diangkat menjadi nabi, ia tidak gentar dan berkata bahwa dirinya siap untuk melakukan perintah Allah SWT.

Iblis tidak kehabisan akal untuk menggoda keduanya. Namun, tiba-tiba nabi Ibrahim dan Ismail mengambil beberapa kerikil di tanah dan melemparkannya ke arah iblis dengan mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar”. Prosesi inilah yang kemudian dikenal sebagai prosesi lempar jumrah.

Di luar dugaan, ternyata Nabi Ismail sudah benar-benar siap untuk disembelih oleh ayahnya. Ia merasa siap karena itu merupakan perintah dari Allah SWT. Bahkan Ismail meminta ayahnya untuk menutup wajahnya agar nabi Ibrahim tidak merasa iba ataupun ragu untuk melaksanakan perintah dari Allah SWT. Kemudian, Ismail juga meminta nabi Ibrahim untuk menajamkan pedangnya serta memberikan beberapa wasiat jika ia telah meninggal nantinya. Karena mendengarkan  mendegarkannya
Amin amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar